Hariansolok.com Sering longsor itu lah yang terjadi di sitinjau lauik dengan kontur tebing sitinjau lauik yang memiliki perbukitan yang curam dan ke miringan yang mencapai 45 derajat membuat tanah dan bebatuan yang menahan dinding jalan Sitinjau Lauik sangat gampang runtuh ditambah lagi curah hujan yang tinggi di kecamatan Sitinjau Lauik kota Padang. Longsor ini sangat mengangu para pengendara yang melewati Sitinjau Lauik.
Jalan Sitinjau Lauik Merupakan jalur lintas tengah sumatera artinya jalan ini menjadi penghubung antara provinsi-provinsi dan kota-kota yang ada di Sumatera. Begitu vitalnya peran jalan Sitinjau Lauik dimana berbagai macam kendaraan pengangkut barang melawati jalan ini. Dan jika terjadi kemacetan kita pasti menemukan ratusan truk yang antri di jalannya.

Kemacetan Di Tanjakan Sitinjau lauik Yang Sangat Berbahaya
Sitinjau Lauik merupakan jalan yang memiliki tipikal tikungan tajam dan tanjakan yang curam. Ketika terjadi kemacetan dipastikan kendaraan yang melewati jalan Sitinjau Lauik akan melakukan pengereman secara terus menurus. Cara seperti ini akan sangat berbahaya bagi truk-truk pembawa barang, karena saat pengereman di pastikan kopling mobil akan cepat hangus ,slip dan kondisi terparahnya rem blong.
Sudah sangat banyak kejadian serupa yang terjadi seperti ini di Sitinjau Lauik, namun tak semerta-merta hanya karena kemacetan bisa juga karena human error, misal pengemudi tidak melakukan pengecekan berkala terhadap sistem pengeramanya. Namun untuk masalah longsor dari tebing Sitinjau Lauik harusnya pemerintah memikirkan solusi sebagai penahan tebing agar kejadian longsor bisa dihindari.

Belajar dari negara maju seperti jepang kita dapat meniru produk mereka yang disebut dengan Turap batu. Apa itu Turap batu bagaimanakah fungsinya yuk kita lihat di bawah ini:
Turap Batu Solusi Yang Dapat Menahan Tebing Sitinjau Lauik
Branch Block atau yang dikenal dengan turap batu merupakan teknologi yang diadopsi dari teknologi asal negri matahari terbit Jepang. Konsep teknologi turap batu adalah memadukan antara seni menyusun batu yang sudah lama dikenal dalam pembuatan kastil-kastil di Jepang. Saat ini teknologi mengikat batu sudah mengalami perkembangan yang modern dikenal dengan istilah precast (beton cetak) dan didesain sedemikian rupa untuk dapat mengikat satu sama lain. Mengunakan Turap batu dapat memberikan ruang gerak untuk menyesuaikan dengan kondisi tanah dan kontur yang beragam.

Dengan resiko yang ditimbulkan oleh longsoran yang terjadi di Sitinjau Lauik rasanya Turap batu akan dapat mengatasi masalah ini, selain dapat mengatasi longsoran tanah Turap batu juga bernilai seni. Susunan cetakan beton diatas tebing yang rapi pasti akan menambah cantiknya tebing-tebing yang ada di Sitinjau Lauik.