Jakarta, Hariansolok.com Jakarta International Stadium atau lebih dikenal dengan JIS yang terletak di Jakarta Utara ini menelan anggaran Rp4,5 triliun. Pada Minggu (24/7/2022) malam dilakukan kegiatan Grand Launching Jakarta International Stadium oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Namun ditengah acara pagar penonton sebelah utara Stadion JIS roboh beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Dengan besarnya biaya yang digunakan dalam proses pembuatan Jakarta International Stadium ini banyak mendapat tangapan dari berbagai kalangan mari kita simak apa kata mereka.
Robohnya Pagar Penonton Jakarta International Stadium (JIS) Menimbulkan Bermacam Tanggapan Dari Berbagai Pihak
Tanggapan Anies Baswedan Mengenai Robohnya Jakarta International Stadium
Dikutip dari akun instagram resminya, senin (25/7/2022) “semalam memang ada pagar yang roboh, namun tidak mengganggu acara,”. Anies menduga pagar pembatas itu roboh karena semangat Jakmania yang tak terbendung setelah bertahun-tahun tidak mendukung klub sepakbola persija di kandang sendiri. Ia menegaskan, kejadian dan pertandingan antar persija dan klub sepakbola asal Thailand kemarin bisa menjadi bahan evaluasi pemerintah provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. “mari jaga stadion kita, jaga kebanggaan tempat ini, dan tunjukkan kepada semua bahwa stadion ini bukan sekadar bangunan mahakarya, tapi supporter-nya teladan juga bagi semua,” ujar dia. Anies pun berterima kasih kepada para pekerja yang membangun stadion JIS serta pihak Jakpro yang mengawal pembangunan. Demikian juga dukungan dari pemerintah pusat utamanya Presiden Joko Widodo yang memungkinkan terwujudnya JIS sebagai stadion berkelas Internasional.

Tanggapan Jakmania Mengenai Robohnya Jakarta International Stadium
Sementara itu Ketua Umum Jakmania Dicky Sumarno meminta PT Jakarta Propertindo (Perseroda) mengevaluasi keamanan penonton di dalam Jakarta International Stadium (JIS). Dia mengaku bersyukur peristiwa itu terjadi saat peresmian JIS, bukan saat berlangsung pertandingan liga.
“Untung pas peresmian, bukan pas liga mulai. Kalau enggak Persija pasti sudah didenda segala macem kan,” ujar dia dalam konferensi pers di Media Center JIS, Jakarta Utara, Ahad, 24 Juli 2022.
Dicky membandingkan kondisi JIS dengan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) yang sudah memiliki fasilitas keamanan lebih lengkap untuk keamanan suporter. GBK memiliki fasilitas yang cukup aman untuk pemandu suporter saat menyanyikan lagu-lagu dukungan. Banyak hal yang harus disiapkan, kalau di tempat lain, misalnya di GBK sudah ada stagger untuk suporter bernyanyi. “Kalau di sini kan belum ada,” kata Dicky.
Ketua Umum Jakmania ini menjelaskan karakter penonton sepak bola berbeda dengan masyarakat umum, karena gairah energinya bisa meningkat 100 kali lipat dari biasanya. Sehingga peristiwa lompat pagar dan sebagainya bisa saja terjadi.
Tanggapan Anggota DPRD DKI Mengenai Robohnya Jakarta International Stadium
Kemudian Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak meminta kualitas sarana dan prasarana di Jakarta International Stadium (JIS) diperiksa menyeluruh akibat peristiwa tersebut. “Rusaknya tembok pembatas penonton saat pertandingan JIS menimbulkan tanda tanya besar. Penyebabnya perlu diteliti, apakah menyangkut kualitas bangunan,” kata Gilbert di Jakarta, dilansir dari Antara, Senin (25/7/2022).
Dia juga meminta adanya audit atau pemeriksaan menyeluruh sebelum serah terima dari pemborong proyek. “Sebaiknya jangan terlalu sesumbar mengucapkan mahakarya, karena pagarnya saja roboh dengan sedikit gangguan. Lebih baik periksa total kualitas pengerjaan stadion,”Biaya yang dikeluarkan untuk JIS sekitar Rp 4,5 triliun dengan bantuan pusat sebesar 80 persen karena hampir mangkrak. Tentunya siapa pun tidak ingin kualitas JIS abal-abal, baru sedikit gangguan sudah rusak,” ucapnya.