Hariansolok.com Berburu Babi merupakan tradisi turun temurun yang ada di Minangkabau/Sumatera Barat.Menurut cerita, berburu babi yang dilakukan oleh sebagian masyarakat Minangkabau adalah bentuk antisipasi permasalahan hama. Mengingat masyarakat Minangkabau sebagian besar bekerja sebagai petani. perkebunan masyarakat yang khususnya di pinggiran hutan sering diganggu oleh munculnya babi hutan.
Seiring berjalannya waktu, kegiatan berburu babi tersebut yang dulunya sekedar mengusir hama tetapi kini lebih kepada hobi dan ajang olah raga. Biasanya berburu ini dilaksanakan pada akhir pekan dan dimulai pada pagi hari. Memburu Babi biasanya dilakukan di daerahnya saja melainkan sudah berpetualang ke daerah lain.
Berburu Adalah Ajang Silaturahmi Dan Rekreasi
Kegiatan berburu kandiak/babi tidak dilakukan seorang diri melaikan berpuluh-puluh bahkan beratus-ratus orang.Dan biasanya para pemburu tidak hanya berburu di kampung mereka saja tapi akan mengujungi tempat yang berbeda pada setiap minggunya.Dengan model seperti ini tentunya para pemburu bukan hanya sekedar memburu babi tapi juga rekreasi ke kampung orang.Dan ketika pergi ketempat baru akan menemukan teman-teman baru yang sehobinya pastinya.
Pada kegiatan berburu ini, anjing yang digunakan sebagai pemburu memiliki kriteria tertentu dan mendapat perlakuan istimewa dari majikannya. Seperti, pemberian telur ayam kampung yang dicampuri dengan beberapa ramuan tradisonal lainnya, ini diberikan setiap pagi. Hal ini dipercaya dapat membuat anjing pemburu semakin kuat dan gesit saat berburu.
Dalam kegiatan memburu babi hutan, para pemburu memiliki tanda-tanda tersendiri, salah satunya dengan teriakan. Jika buruan yang dicari sudah terlihat, maka para pemburu akan berteriak. Semakin besar teriakan tersebut, itu menandakan Babi yang terlihat memiliki ukuran yang besar pula.
Dan jika kalian penasaran dengan tradisisi berburu datang lah ke sumatera barat karena rata-rata di setiap daerah pasti ada kegiatan ini.