Iklan Harian Solok Header

Jalur Pengganti Sitinjau Lauik Ditolak Karena Konservasi Harimau Sumatera

No comments
Jalur Pengganti Sitinjau Lauik

Hariansolok.com Wacana pembuatan jalan pengganti jalur Sitinjau Lauik Padang-Solok via Lubuk Minturun kembali mencuat akhir-akhir ini, betapa tidak sejumlah permasalahan yang terjadi di Sitinjau Lauik mulai dari kecelakaan hingga masalah longsor yang sampai hari ini yang belum kelar.

Namun wacana pembuatan jalur baru ini mengalami penolakan dari BKSDA (Badan Konservasi Sumber Daya Alam) Sumbar. Hal ini lantaran badan jalan yang nantinya akan dibuat memotong hutan lindung yang menjadi rumah bagi Harimau Sumatera,” ujar kepala BKSDA Sumbar Ardi Andhono.

BKSDA menilai bahwa Sumatera Barat merupakan rumah bagi Harimau Sumatera, “wilayahnya dimulai dari Taman Nasional Kerinci Seblat hingga ke Cagar Alam Maninjau dan ini merupakan koridor panjang bagi Harimau Sumatera,” ujarnya, dikutip dari Covesia.com

Hingga saat ini habitat Harimau Sumatera  sudah terpotong oleh 4 jalur, yaitu  pada jalur Pesisir Selatan-Sungai Penuh, jalur Pasar Baru-Alahan Panjang, jalur Sitinjau Lauik dan Padang Pariaman-Maninjau,” terangnya.

Dengan 4 jalur yang sudah ada Harimau Sumatera sudah terpecah-pecah lokasinya karena merasa terganggu oleh aktifitas manusia, dan terkadang mengalami bentrokan dengan manusia. Tidak sembarangan dalam pembagunan jalan raya” ucap Ardi andhono. Jika alasan untuk mitigasi bencana tentu BKSDA tidak akan melarang tambah beliau.

Wacana Jalur Padang-Solok via Lubuk Minturun ini sudah dari 20 tahun lalu bergulir, namun sampai hari masih belum diwujudkan karena banyak pertimbangan dan perizinan yang rumit dari Kementerian Lingkungan Hidup untuk itu BKSDA memberikan saran kepada pemerintah.

Dua hal yang disampaikan oleh Ardi Andhono, pertama untuk mewujudkan kembali wacana pembangunan FLy Over yang sempat digadang-gadangkan beberapa waktu lalu, menurut beliau selain menciptakan keamanan dan kenyamanan pegendara, Fly Over ini akan sangat berpotensi mendatangkan wisatawan.

Kedua dengan opsi pembangunan terowongan, terowongan lebih terisolir dan dinilai ramah lingkungan. pada mulanya akan terlihat seperti merusak hutan, namun saat waktu berlalu hutan akan memperbaiki dirinya sendiri dan harimau dipastikan bisa menyeberang diatas terowongan ini dengan aman dan nyaman,” tutur beliau.

Artikel Terkait

Bagikan:

Leave a Comment

Iklan Harian Solok Footer