Hariansolok.com Hari ini 17 Agustus 2022 bertepatan dengan hari perayaan kemerdekaan Republik Indonesia. Seremonial kemerdekaan selalu diperingati dengan upacara bendera pada paginya untuk mengenang Hari kemerdekaan yang di proklamirkan oleh Bung Karno dan Bung Hatta di Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta 77 Tahun yang lalu.
Tidak ketinggalan warga Solok dan sekitarnya juga melaksanakan upacara dan pengibaran bendera pada peringatan HUT Republik Indonesia yang ke 77 tahun ini. Bupati Solok Epiyardi Asda M. Mar melaksanakan upacara peringatan HUT RI dengan melibatkan warga masyarakat yang diperkirakan mencapai 20 ribu orang pendaki di Puncak Gunung Talang pada hari ini.
Dua puluh ribu orang di puncak Gunung tentu bukanlah jumlah yang sedikit, mengutip dari portal m.bandasapuluh.com Walhi (Wahana Lingkungan Hidup) Sumatera Barat mengkritik kegiatan ini. Apa tangapan dari LSM yang bervisi untuk mengawasi dan menjaga kelestarian lingkungan hidup ini:
“Dengan jumlah peserta atau masyarakat yang mencapai 20 ribu orang bisa mengubah Gunung Talang menjadi lautan manusia dan sangat berpotensi besar untuk merusak lingkungan dan hutan lindung,” ucap Ketua Departemen Advokasi Walhi Sumatera Barat, Tomy Adam (10/8).
Lautan manusia sebanyak 20 ribu orang tidak hanya berpotensi membuat kerusakan lingkungan bagaimana dengan sampahnya, ujar Tomy Adam.
Namun dilansir portal kongkrit.com yang bertindak sebagai Kordinator Lapangan (Korlap) Gunung Talang Wardesko Pono Batuah pada acara kegiatan pendakian hari kemerdekaan yang dilaksanakan tanggal 17 Agustus 2022 ini mengatakan panitia sudah menyiapkan segala hal teknis yang mungkin menyebabkan hal-hal yang tidak diinginkan, ujar Wardesko Jum’at (12/8/2022)
Terkait kritikan yang disampaikan oleh Ketua Departemen Advokasi Walhi Sumbar beliau juga memyampaikan Itu adalah hal yang keliru karena pendakian ini adalah bentuk kecintaan dari pegiat alam yang fungsinya juga untuk kelestarian lingkungan,” ujar beliau.
Dan pada tahun-tahun sebelumnya Pemerintah Kabupaten Solok juga melakukan kegiatan serupa disini, namun tetap dalam koridor pelestarian lingkungan, dengan cara setiap peserta wajib membawa sampah mereka kembali kebawah dan juga akan diadakan acara bersih-bersih oleh semua pendaki yang hadir nantinya, ”tambah beliau.
Perihal lain Wardesko Pono Batuah Juga menyampaikan alangkah baiknya Walhi memperhatikan hal-hal lain yang berkaitan dengan kerusakan alam yang terjadi akibat ulah cukong-cukong kayu dan pelaku illegal mining, untuk jalur pendakian Gunung Talang kita bersama kelompok pecinta alam akan tetap menjaga kelestarian di lingkungan Gunung Talang Ini,” ujar beliau.
Salam lestari!!! Ayo Pulih Lebih Cepat Bangkit Lebih Kuat Merdeka!!!