Hariansolok.com Beberapa hari ini kita dihebohkan oleh berita-berita tentang perseteruan antara Gus Samsudin dengan Pesulap Merah. Ini diawali dengan konten-konten yang di buat oleh Pesulap merah bersama tim Youtube mereka mengklaim untuk membongkar praktek-praktek perdukunan.
Gus Samsudin sebagai seorang praktisi pengobatan alternatif diserang oleh Pesulap Merah dimana melalui konten-konten Youtubenya pesulap merah mengangap praktek-praktek yang dilakukan oleh Gus Samsudin di Padepokan Nur Zdat Sejati, Blitar, Jawa Timur sebagai praktek abal-abal. Buntut dari peristiwa ini terjadilah demontrasi dari masyarakat Blitar dan dari luar Blitar untuk menutup Padepokan milik Gus Samsudin.
Tidak tinggal diam Gus Samsudin melalui kepolisian daerah Blitar juga menuntut balik Pesulap Merah dengan timnya atas dasar pencemaran nama baik. Sementara itu Padepokan milik Gus Samsudin saat ini masih ditutup.
Apa yang menjadi benang merah permasalahan antara kedua kubu ini dan bagaimana menurut peruqyah Majelis Zikir Alhidayah Kota Solok, Mari kita simak tanggapan dari seorang Guru Spritual yang biasa menangani Ruqyah dan pengobatan Alternatif di Majelis Zikir Alhidayah Kota Solok.
Ilmu Allah Tidak Untuk Dijual
Dalam prakteknya pengobatan atau Ruqyah yang dilakukan oleh Gus Samsudin di padepokan miliknya Pesulap Merah melaluai Kanal Youtube mereka mengklaim bahwa Gus Samsudin mengunakan tarif yang bernilai jutaan rupiah untuk pasien-pasien mereka. Tarif yang diberikan oleh Gus Samsudin dinilai oleh pesulap merah sangat memberatkan pasiennya
Menurut Seorang Guru yang ditemui di majelis Zikir Al Hidayah Kota Solok, Ruqyah adalah sebuah metode dan Islam yang dajarkan oleh Nabi Muhamamad SAW. Ruqyah disebut sebagai ‘Al-‘Udzah’ yang berarti perlindungan. Manfaat ruqyah digunakan untuk menyembuhkan seseorang dari sihir, kerasukan, gangguan jin, gigitan hewan atau penyakit lainnya secara Islami.
Majelis Zikir Al Hidayah salah satu majelis yang juga Mengurusi hal seperti yang dituliskan diatas di dalam prakteknya tidak pernah menerima uang sesuai dengan instruksi dari pendiri Majelis Zikir Alhidayah Syekh Said Sulaiman Rahimullah, namun jika si pasien masih tetap ingin memberikan sumbangan maka orang Majelis akan menyarankan untuk membantu fakir miskin dan anak yatim yang diurus oleh Majelis.
Berdasarkan intsruksi dari Kiai Syekh Said Sulaiman sebagai pimpinan Majelis Zikir Al Hidayah Asia Pasifik bahwa ruqyah atau terapi yang diterapkan merupakan Ilmu Allah yang tidak boleh diperjual belikan. Sesuai dengan firman Allah SWT dalam Surat Al Maidah ayat 44 yang artinya “dan janganlah kamu menjual ayat-ayatKu dengan harga yang murah”.
Tidak Mengunakan Perantara Keris atau Benda Pusaka Lainnya
Dalam kasus Gus Samsudin yang cukup trending kali ini banyak yang menyikapi bahwa Gus Samsudin sebagai dukun yang bersorban, mengapa tidak dengan keris petir yang telah dibongkar oleh pesulap merah dalam channel Youtube mereka memperlihatkan bahwa keris ini bisa hidup lampunya jika orang yang di ruqyah tersebut memiliki jin, namun rupanya keris ini hanyalah keris bohongan yang memiliki lampu dan ada dijual lewat online.
Dalam melakukan proses terapi atau Ruqyah orang-orang di Majelis Zikir Alhidayah tidak mengunakan benda-benda apapun. Biasanya hanya air putih yang telah dizikirkan dengan metode-metode syar’i.
Air putih ini dibawa sendiri oleh jamaah yang mengikuti wirid di Majelis Zikir Al Hidayah. Dan untuk obat herbal disesuaikan juga dengan syariat yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW misalnya daun bidara.
Ini merujuk pada Hadist Nabi “Beliau masuk Islam, lantas Nabi shallallahu `alaihi wa sallam memerintahkannya untuk mandi dengan air dan daun sidr (daun bidara).” (HR. An Nasai no. 188, At Tirmidzi no. 605, Ahmad 5/61. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).
Dan dingatkan oleh Guru peruqyah di Majelis Zikir Alhidayah untuk berhati-hati dalam memilih pegobatan alternatif atau ruqyah dan jangan sampai terjebak oleh ruqyah syirik. Karena bukan kesembuhan yang nantinya di dapatkan malahan kerugian moril dan materil.