Iklan Harian Solok Header

Pesta Tabuik Tradisi Tua Yang Masih Dijaga

Hariansolok.com Upacara  Tabuik/Tabot adalah sebuah tradisi masyarakat di Bengkulu dan di pantai barat Sumatera Barat, yang diselenggarakan secara turun menurun. Berdasarkan beberapa sumber, festival besar tahunan ini sudah ada sejak abad ke-19. Namun jika disimak dari cerita masyarakat yang tersebar secara turun-temurun, maka upacara ini lahir tahun 1826 hingga 1828 Masehi.Upacara ini digelar di hari Asyura yang jatuh pada tanggal 10 Muharram dalam kalender Islam untuk memperingati kematian cucu Nabi Muhammad, Husein.
Orang Minang pada umumnya menyebutkan kata Tabuik berasal dari kata Tabut dan orang Pariaman khususnya melafazkan Tabuik.

Tabuik berasal dari bahasa Arab Melayu yang artinya peti atau keranda yang dihiasi bunga-bunga dan kain berwarna-warni dan kemudian dibawa berarak-arak keliling kampung. Sedangkan pengertian Tabuik di Pariaman adalah sebuah keranda yang diibaratkan sebagai usungan mayat Husein Bin Ali yang terbuat dari bambu, kayu rotan yang dihiasi bunga-bunga “salapan”. Pada bagian bawah Tabuik terdapat seekor burung Buraq berkepala manusia dan pada bagian atasnya terdapat satu tangkai bunga salapan yang disebut sebagai puncak Tabuik.

Bagaimana prosesi Tabuik Dilakukan

Dalam perigatan pesta Tabuik melaluai proses panjang dalam pelaksanaanya berikut admin akan merangkum prosesi ini:

1.Pengambilan Tanah(tangal 1 muharram)

Aktivitas pengambilan tanah dilakukan pada petang hari tanggal 1 muharam ,dilakukan dengansuatu arak-arakan yang dimeriahkan dengan gendang tasa. Mengambil tanah dilaksanakan oleh dua kelompok tabuik yaitu kelompok “tabuik pasar” dan “tabuik Subarang”, masing-masing kelompok mengambil tanah pada tempat (anak sungai) yang berbeda dan berlawanan arah . tabuik pasar di desa pauh, sedangkan tabuik subarang di alai-gelombang yang berjarak ±600 meter dari daraga(rumah tabuik). Pengambilan tanah dilakukan oleh seorang laki-laki dengan berpakaian jubah putih melambangkan kejujuran hosen. Tanah tersebut diusung ke “daraga” sebagai symbol kuburan hosen.

2.Menebang Pohon Pisang(tanggal 5 muharram)
Menebang batang pisang adalah cerminan dari ketajaman pedang yang digunakan dalam perang menuntut balas atas kematian hosen.oleh seorang pria dengan berpakaian silat. Batang pisang ditebang putus sekali pancung.

3. Peristiwa Maatam (tanggal 7 muharam)

Prosesi maatam dilaksanakan setelah shalat dzuhur oleh orang(keluarga) penghuni rumah tabuik. Secara beriringan mereka berjalan mengelilingi daraga sambil membawa peralatan ritual tabuik (jari-jari,sorban,pedang hosen dll) sambil menangis meratap-ratap. Hal ini sebagai pertanda kesedihan yang dalam atas kematian hosen, sedangkan daraga adalah hakekat dari kuburan hosen.

4. Maarak Jari-Jari (tanggal 7 muharam)

Maarak panja merupaka kegiatan membawa tiruan jari-jari tangan hosein yang tercincang, untuk diinformasikan kepada khalayak ramai bukti kekejaman raja zalim.

Peristiwa tersebut dimeriahkan dengan “hoyak tabuik lenong” yaitu sebuah tabuik berukuran kecil yang diletakkan diatas kepala seorang laki-laki sambil diiringi bunyi gandang tasa.

5. Maarak Saroban (petang tanggal 8 muharam)

Peristiwa maarak saroban bertujuan untuk menginformasikan kepada anggota masyarakat akan halnya penutup kepala (sorban) hosen yang terbunuh dalam perang karbala. Hampir serupa dengan peristiwa maarak panja, bahwa kagiatan ini juga diiringi dengan membawa miniature tabuik lenong serta didiringi gemuruh bunyi gendang tasa sambil sorak sorai.

6. Tabuik Naik Pangkat (dini hari tanggal 10 muharam)

Pada dini hari menjelang fajar, dua bagian tabuik yang telah siap dibagun, di pondok pembuatan tabuik mulai disatukan menjadi tabuik utuh. Peristiwa ini dinamakan dengan tabuik naik pangkat, selajutnya seiring matahari terbit, tabuik diusung ke arena (jalan) dan ditampilkan dan hoyak sepanjang hari tanggal 10 muharam.

7. Pesta Hoyak Tabuik (tanggal 10 muharam)
Sepanjang hari tanggal 10 muharam mulai pada pukul 09.00 wib dua tabuik pasar dan tabuik subarang disuguhkan ketengah pengunjung pesta hoyak tabuik sebagai hakekat peristiwa perang karbala dalam islam. Acara hyak tabuik akan berlangsung hingga sore hari secara lambat laun tabuik diusung menuju pinggir pantai seiring turunnya matahari.

8. Tabuik Dibuang Kelaut(petang tanggal 10 muharam)

Tepat pukul 18.00 wib senja hari, tatkala “sunset” memancarkan sinar merah tem­baga akhirnya masing –masing tabuik dilemparkan ke laut oleh kedua kelompok anak nagari pasa dan subarang ditengah kerumunan para pengunjung yang hanyut oleh rasa haru. Maka selesai lah prosesi pesta budaya tabuik.

Hal-Hal Unik Apa Saja Yang Ada  Di Prosesi Tabuik

 

1.Dihiasi Oleh Lautan Manusia

Di lokasi utamanya yakni Pantai Gondariah, tempat ini ibarat lautan manusia, yang dihadiri puluhan ribu orang dari berbagai daerah di Indonesia, hingga dari luar negeri. Saat ini, festival kebudayaan Tabuik tidak hanya sebagai upacara daerah, tetapi juga dijadikan komoditas pariwisata di Pariaman,

2.kesenian Tradisional

Dalam prosesi arak-arakan penampilan kesenian gendang Tasa, yang dikenal dengan nama Gendang Tabuik. Formasi personilnya berlapis dan terdiri dari 7 orang. Jika ada penabuh yang lelah, maka akan digantikan oleh yang lainnya secara terus-menerus.

3.Kuliner Asli Pariaman Bisa Di Nikmati

Selain dapat menyaksikan  prosesi Tabuik pengunjung dan wisatawan juga bisa menikmati berbagai macam kuliner khas Sumbar yang terkenal dengan rasa dan aroma yang khas, hingga membeli oleh-oleh berupa aksesoris dan souvernir asli buatan masyarakat setempat.

Gimana Anda tertarik untuk menonton prosesi Tabuik ini, jangan lupa catat tangalnya. prosesi dilakukan setiap  10 muharam tentunya dalam penagalan bulan Islam/Hijriah.

Artikel Terkait

Bagikan:

Leave a Comment

Iklan Harian Solok Footer